Di tengah situasi inflasi dalam negeri, akumulasi tabungan nasabah kaya justru bertambah banyak. Menurut laporan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah simpanan nasabah dari kelompok terkaya alias mereka yang memiliki tabungan di atas Rp5 miliar, totalnya mencapai Rp3.975 triliun pada Agustus 2022.
Capaian itu tumbuh 1,4% secara bulanan (month-on-month/mom) dan meningkat 11,2% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Nominal tiering tabungan kelompok ini juga sudah naik 43,7% dalam tiga tahun terakhir. Simpanan kelompok nasabah terkaya itu merupakan kontributor terbesar bagi perbankan, dengan proporsi mencapai 51,8% dari total simpanan bank umum.
Penyumbang terbesar kedua adalah kelompok nasabah dengan tabungan kurang dari Rp100 juta. Nilai akumulasi simpanan dari tiering ini naik 3,4% (yoy) menjadi Rp970 triliun pada Agustus 2022, dan berkontribusi 12,6% terhadap total simpanan.
Berikutnya, akumulasi tiering simpanan kisaran Rp200 juta-Rp500 juta mengalami pertumbuhan 5,5% (yoy) menjadi Rp652 triliun. Jumlah ini menyumbang 8,5% dari seluruh simpanan bank umum.
Kemudian tiering kisaran Rp2 miliar-Rp5 miliar tercatat berkontribusi 8,2% terhadap total simpanan, dengan nilai kumulatif Rp628 triliun atau naik 4,3% (yoy).
Kelompok tiering simpanan kisaran Rp500 juta-Rp1 miliar berkontribusi 7,2% terhadap total simpanan, dengan nilai kumulatif Rp555 triliun atau naik 4% (yoy).
Kelompok tiering simpanan kisaran Rp1 miliar-Rp2 miliar memiliki andil 6,3% dari total simpanan, dengan nilai kumulatif Rp484 triliun atau naik 2,9% (yoy).
Sementara itu, simpanan kisaran Rp100 juta-Rp200 juta hanya berkontribusi 5,4% dari total simpanan bank umum, dengan nilai kumulatif Rp411 triliun atau naik 6% (yoy).
Secara total, LPS mencatat nominal simpanan bank umum mencapai Rp7.675 triliun pada Agustus 2022, tumbuh tahunan 7,7% (yoy) atau naik 0,6% (mom) secara bulanan.
(Baca: LPS Sudah Melikuidasi 117 Bank sejak 2006)