PT Semen Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sejumlah Rp2,02 triliun sepanjang 2021. Nilai tersebut susut 27,62% dibanding laba bersih tahun sebelumnya yang berjumlah Rp2,79 triliun.
Dengan demikian, laba per saham perusahaan produsen semen dengan kode perdagangan SMGR tersebut juga turun menjadi Rp341 per saham pada 2021, dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp471 per saham.
Penjualan yang tergerus, dibarengi dengan meningkatnya beban, membuat laba SMGR turun. Penjualan perusahaan semen milik pemerintah ini turun tipis 0,61% menjadi Rp34,96 triliun pada 2021, dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp35,17 triliun.
Sementara beban pokok penjualan justru meningkat 2,81% menjadi Rp24 triliun pada 2021, dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah Rp23,35 triliun. Peningkatan juga terjadi pada beban-beban lainnya sehingga mempengaruhi penurunan laba SMGR.
Jika dirunut selama 6 tahun terakhir, SMGR berhasil mencetak laba tertingginya sebesar Rp4,52 triliun pada 2016. Setelah itu, laba perusahaan yang dahulunya bernama Semen Gresik tersebut selalu di bawah Rp4 triliun, meskipun pendapatannya cenderung meningkat.
Saham SMGR ditransaksikan turun 5,28% ke level Rp6.725 per saham pada perdagangan Rabu (2/3), dibanding penutupan sebelumnya Rp7.100 per saham. Jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu, harga saham SMGR tersebut juga terkoreksi 7,24% (year to date/ytd).
(Baca: 10 Negara Produsen Semen Terbesar Dunia, Tiongkok Juaranya)