Percobaan kasus perampokan bank di Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Selasa (5/4/2022), yang dilakukan oleh seorang kepala HRD sebuah bank telah menyita perhatian publik.
Motif kesulitan ekonomi hingga keinginan memiliki kekayaan secara instan membuat seseorang nekat melakukan aksi kriminal merampok bank. Bahkan, beberapa bank di dunia telah menderita kerugiaan jutaan dolar AS akibat aksi perampokan bank terbesar sepanjang sejarah.
Melansir dari situs moneywise.com, berikut adalah 5 perampokan bank terbesar sepanjang sejarah:
- Bank Sentral Irak (2003) – US$920 juta (Rp13,21 triliun)
- Bank Dar Es Salaam (2007) – US$282 juta (Rp4,05 triliun)
- The Knightsbridge Security Deposit (1987) – US$97 juta (Rp1,39 triliun)
- The Securitas depot (2006) – US$83 juta (Rp1,19 triliun)
- The Banco Central (2005) – US$71,6 juta (Rp1,03 triliun)
Perampokkan terbesar sepanjang sejarah pernah terjadi di Bank Sentral Irak yang berlokasi di Baghdad. Nilai uang tunai yang dirampok mencapai US$920 juta atau setara dengan Rp13,21 triliun. Perampokan ini terjadi pada 18 Maret 2003, sebelum invasi Amerika Serikat dan diperintahkan langsung oleh Saddam Hussein, presiden Irak saat itu.
Ia memerintahkan putranya untuk mengambil uang tunai sekitar Rp13,21 triliun dari Bank Sentral Irak hanya beberapa jam sebelum bom pertama jatuh di Baghdad. Uang itu diangkut oleh tiga truk dan diduga dipakai Saddam Husein dan kroninya untuk melarikan diri dari invasi Amerika Serikat.
(Baca Selengkapnya: 5 Kasus Pencucian Uang Terbesar di Dunia)