PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil meraup laba Rp987,69 miliar pada kuartal I 2022. Raihan tersebut tumbuh 33,18% dibanding kuartal I 2021 (year on year/yoy).
Laba BSI terlihat melonjak pada kuartal I 2021 dibanding kuartal I 2020 seperti terlihat pada grafik. Raihan itu dampak digabungkannya tiga entitas bank syariah bank BUMN, yakni PT Bank BNI Syariah, PT Bank BRI Syariah Tbk dan Bank Syariah Mandiri menjadi Bank BSI pada awal 2021.
Direktur Utama Bank BSI Heri Gunani mengatakan capaian positif tersebut membuktikan kondisi ekonomi Indonesia semakin pulih dari dampak krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Kinerja positif tersebut juga membuktikan pula literasi inklusi perbankan syariah di Tanah Air semakin meningkat dan mendorong kepercayaan masyarakat terhadap BSI.
(Baca: Kredit Perbankan Capai Rp5,76 Kuadriliun pada Februari 2022)
Kinerja positif ini disokong pembiayaan yang tumbuh dan sehat di semua segmen, yaitu consumer, korporasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), gadai emas hinga kartu pembiayaan serta pengembangan dan inovsi digital melalui e-Channel BSI.
“Ini membuktikan bahwa masyarakat semakin tertarik untuk merasakan layanan perbankan syariah di semua segmen. Pertumbuhan ini pun menjadi suntikan semangat bagi BSI untuk memperluas pasar di tataran global, yakni di Dubai,” kata Heri dalam rilis press conference kinerja triwulan I Bank BSI.
Aset Bank BSI mencapai Rp271,29 triliun per Maret 2022, atau tumbuh 2,21% dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp265,29 triliun
Penyaluran pembiayaan BSI 11,59% (yoy) menjadi Rp177,51 triliun di kuartal I 2022. Di mana pembiayaan consumer tumbuh 20,73%, pembiayaan mikro tumbuh 22,42%, dan gadai emas tumbuh 8,96%. Sementara, rasio non performing financing (NPF) net hanya sebesr 0,9%.
Kinerja saham
Harga saham emiten yang memiliki kode BRIS ini ditutup di level Rp1.580 pada perdagangan Kamis (28/4/2022), atau naik 3,27% dari penutupan sehari sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2021, harga saham BSI turun 11,24% (year to date/ytd). Demikian pula jika dibandingkan dengan posisi 28 April 2021, harga saham BSI telah menyusut 28,83% (yoy).