Lamanya waktu kerja tak selalu berbanding lurus dengan produktivitas. Hal ini terlihat dari studi 4 Day Week Global (4DWG), organisasi yang mempromosikan kesejahteraan pekerja.
Pada 2022 organisasi ini menginisiasi program uji coba sistem kerja 4 hari dan libur 3 hari sepekan, selama enam bulan berturut-turut. Uji coba diikuti oleh sekitar 70 perusahaan di Inggris, dengan jumlah total karyawan mencapai 3.300 orang.
Hasilnya, 46% responden menyatakan produktivitas bisnisnya stabil selama menjalankan uji coba tersebut. Kemudian 34% mengaku produktivitasnya naik sedikit, dan 15% naik signifikan.
Secara keseluruhan, 88% peserta uji coba menilai sistem kerja 4 hari dan libur 3 hari sepekan baik bagi bisnis mereka. Ada pula 86% yang berniat terus menjalankan pola ini setelah uji coba selesai.
"Uji coba ini sangat sukses bagi perusahaan kami. Produktivitas tetap tinggi dan kesejahteraan tim meningkat. Kinerja finansial bisnis kami juga naik 44%," kata Claire Daniels, CEO Trio Media yang menjadi salah satu peserta uji coba, dikutip dari siaran pers 4DWG (21/9/2022).
"Percobaan kerja 4 hari seminggu telah mengubah kami. Kami senang melihat produktivitas yang naik," kata Sharon Platts, Chief People Officer Outcomes First Group yang juga menjadi peserta.
Program uji coba 4DWG diikuti oleh usaha skala kecil, menengah, sampai korporasi besar di Inggris. Pesertanya berasal dari beragam sektor, mulai dari jasa pendidikan, jasa konsultansi, teknologi informasi, jasa otomotif, ritel, telekomunikasi, konstruksi, penyediaan makanan dan minuman, sampai pemasaran digital.
(Baca: Karyawan Perusahaan Teknologi Ini Diklaim Paling Bahagia di Indonesia)