Pandemi Covid-19 menuntut laki-laki dan perempuan untuk menyesuaikan pekerjaannya. Dalam penelitian McKinsey & Company, perempuan yang berperan sebagai pekerja sekaligus ibu cenderung mengalami sejumlah perubahan.
Sebanyak 17% perempuan yang berperan sebagai pekerja dan ibu memilih untuk mengurangi jam kerjanya. Opsi beralih pada pekerjaan dengan beban yang lebih rendah juga dilakukan oleh 16% perempuan lainnya. Sebaliknya, kedua opsi tersebut hanya dilakukan 9% dan 11% laki-laki yang bekerja sekaligus bertugas sebagai ayah.
(Baca: 77% Perempuan Indonesia Bisa Bekerja dan Mengurus Rumah Tangga dengan Baik)
Berbagai opsi adaptasi terhadap pekerjaan lebih banyak dilakukan perempuan, sebab bertambahnya beban ibu di rumah. Mereka kesulitan untuk menyeimbangkan urusan pekerjaan dan rumah tangga.
Para perempuan yang berperan sebagai pekerja sekaligus ibu merasa lebih lelah. Apalagi anak-anak yang bersekolah dari rumah merupakan salah satu tantangan terbesar selama pandemi.
McKinsey & Company mengumpulkan data dari 317 perusahaan di Amerika Serikat dan Kanada. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi berbentuk pribadi, publik, dan sosial terdiri atas beragam sektor, seperti perbankan, energi, serta media dan hiburan.