Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), selama periode April 2020-November 2022 sudah ada sekitar 17 juta orang penerima manfaat Program Kartu Prakerja di seluruh Indonesia.
Selama periode tersebut penerima Kartu Prakerja di Provinsi Jawa Tengah mencapai sekitar 1,4 juta orang, peringkat ketiga tertinggi nasional.
Jika dirinci lagi, wilayah Jawa Tengah yang menerima manfaat Kartu Prakerja terbanyak adalah Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Tegal. Sementara paling sedikit di Magelang, Salatiga, dan Rembang seperti terlihat pada grafik.
Penerima manfaat yang tercatat di sini adalah pihak yang sudah lulus tes dan seleksi Program Kartu Prakerja, serta sudah menerima uang insentif untuk bantuan pelatihan kerja.
Adapun penerima Kartu Prakerja dapat berstatus sebagai pencari kerja, pekerja yang dirumahkan atau terkena PHK, pekerja yang butuh peningkatan kompetensi kerja, pekerja bukan penerima upah, atau pelaku usaha mikro/kecil.
Pada Februari 2023 pemerintah kembali membuka pendaftaran Kartu Prakerja, anggarannya sudah disiapkan untuk 595 ribu orang.
Namun, gelombang pendaftaran awal tahun ini baru dibuka untuk 10 ribu orang karena keterbatasan lembaga pelatihan.
"Kuota peserta ini akan dinaikkan secara bertahap oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) sesuai jumlah lembaga pelatihan yang bergabung di ekosistem Program Kartu Prakerja," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran persnya, Jumat (17/2/2023).
"Karena itu, pemerintah mengajak lembaga pelatihan berkualitas di seluruh Indonesia untuk mengikuti seleksi penyedia pelatihan, terutama lembaga pelatihan dari wilayah Indonesia Tengah dan Timur, seperti Pontianak, Makassar, Kupang, dan Jayapura," lanjutnya.
Calon peserta Program Kartu Prakerja dapat mendaftar melalui situs www.prakerja.go.id secara mandiri tanpa diwakilkan.
Setelah mendaftar, calon peserta harus mengikuti seleksi berupa Tes Kemampuan Dasar (TKD)/Soal Kemampuan Belajar (SKB) di situs tersebut.
Tes TKD/SKB dilakukan secara online dengan durasi sekitar 40 menit, terdiri dari tes penalaran verbal dan penalaran kuantitatif.
Setelah lolos tes, untuk tahun 2023 peserta Program Kartu Prakerja akan mendapat insentif dengan nilai total Rp4,2 juta per orang.
Insentif itu terdiri dari bantuan biaya pelatihan Rp3,5 juta, insentif pasca-pelatihan Rp600 ribu, dan insentif survei Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
"Apabila telah berhasil mendapatkan Kartu Prakerja, segera manfaatkan bantuan pelatihan yang diperoleh sebaik-baiknya untuk mengikuti pelatihan yang sesuai kebutuhan dan peminatan masing-masing," kata Airlangga.
(Baca: Ini Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi pada Agustus 2022)