35% Karyawan Muda RI Pekerjaannya Tak Sesuai Tingkat Pendidikan

Ketenagakerjaan

Premium

Akbar Ridwan 04/11/2025 15:34 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 35% pekerja muda Indonesia mengalami "mismatch", karena posisi pekerjaannya tak sesuai dengan tingkat pendidikan mereka.

Persentase Pekerja Muda* Indonesia Berdasarkan Kesesuaian Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan (Agustus 2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “35% Karyawan Muda RI Pekerjaannya Tak Sesuai Tingkat Pendidikan”.

Rp7.500

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persentase Pekerja Muda* Indonesia Berdasarkan Kesesuaian Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan (Agustus 2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini Indonesia mengalami vertical mismatch, di mana tingkat pendidikan formal sebagian pekerja tidak sesuai dengan yang dibutuhkan untuk pekerjaannya.

Fenomena vertical mismatch dapat berupa overeducated (pendidikan berlebih), di mana pekerja memiliki kualifikasi lebih tinggi dari yang disyaratkan.

Ada pula yang berupa undereducated (pendidikan kurang), di mana kualifikasi pekerja lebih rendah dari kebutuhan pekerjaan.

"Contoh jamak kasus klasik overeducated yang kita temui adalah seorang sarjana yang bekerja sebagai staf administrasi atau kasir," kata BPS dalam laporan Mismatch Pendidikan-Pekerjaan Pemuda Indonesia (Oktober 2025).

(Baca: Tingkat Pengangguran Usia Muda RI Menurun 2015-2024)

Vertical mismatch ini salah satunya terlihat di kalangan pekerja muda Indonesia yang berusia antara 16-30 tahun.

BPS menemukan, pada 2024, ada 64,64% pekerja muda yang posisi kerjanya sesuai dengan kualifikasi pendidikan mereka.

Sedangkan 22,36% pekerja muda lainnya mengalami overeducated dan 13% undereducated.

"Ini berarti terdapat 35,36% pekerja muda yang tidak berada pada posisi kerja yang sesuai dengan tingkat pendidikan mereka, mencerminkan ketidaksesuaian antara pasokan keterampilan lulusan dengan permintaan riil dunia kerja," kata BPS.

"Fenomena ini sejalan dengan teori job-skill mismatch yang menekankan bahwa ketidakselarasan antara pendidikan dan kebutuhan kerja dapat menimbulkan inefisiensi dalam pasar tenaga kerja, serta berdampak pada rendahnya produktivitas individu maupun ekonomi secara keseluruhan," lanjutnya.

(Baca: Pengangguran Bergelar Sarjana dan Pascasarjana Meningkat Awal 2025)

Editor : Adi Ahdiat