Katadata Insight Center (KIC) menyurvei tingkat keyakinan masyarakat kelas menengah atas perubahan penghasilan satu tahun ke depan.
Sebagian besar yang bekerja atau 52% dari 399 orang, yakin penghasilan akan meningkat tahun depan. Ada juga 9,8% merasa akan sangat meningkat.
KIC kemudian menggali lebih dalam alasan keyakinan itu terhadap responden yang yakin penghasilannya meningkat.
Alasan terbesar, yakni kenaikan gaji berdasarkan regulasi pemerintah, dipilih 46,6% dari 249 responden.
Selanjutnya, tambahan pendapatan di luar gaji atau upah, dipilih 38,2% responden.
Alasan lainnya, yakni peningkatan skala perusahaan, dipilih 32,1%. Peningkatan skala ini meliputi kenaikan omset, penjualan, dan sebagainya.
Terakhir, peningkatan ekonomi, diyakini 21,7%. Opsi ini mencakup peningkatan daya beli dan aktivitas ekonomi lainnya.
Adapun alasan lainnya terhimpun 1,6%.
Secara umum, survei KIC melibatkan responden berusia 17–59 tahun, terdiri atas 60% laki-laki dan 40% perempuan. Responden tersebar di 10 kota besar Indonesia, yaitu Bandung, Medan, Surabaya, Jayapura, Jakarta, Semarang, Banjarmasin, Yogyakarta, Denpasar, dan Makassar.
Pengambilan data dilakukan pada 6-9 Januari 2025 secara online dengan metode non-probability sampling. Adapun toleransi kesalahan survei (margin of error) 4,6%.
Laporan lengkap survei KIC yang bertajuk Kelas Menengah Indonesia di Tengah Ketidakpastian Ekonomi dapat diakses melalui tautan berikut.
(Baca juga: Apa Kebiasaan Finansial yang Dilakukan Kelas Menengah RI?)