Laporan bertajuk Global Green Skills Report 2023 yang dirilis LinkedIn menunjukkan, rata-rata konsentrasi tenaga kerja yang memiliki keterampilan hijau green talent di seluruh industri global hanya 12,3% pada 2023. Artinya, hanya 1 dari 8 pekerja yang memiliki keterampilan hijau.
Pada sektor keuangan, rerata persentase green talent secara global sebanyak 6,8%.
"Ini menempatkan sektor keuangan di bawah industri lain seperti energi dan pertambangan, serta pertanian dan manufaktur dalam hal persentase green talent," tulis tim riset LinkedIn dalam laporannya.
Adapun Jerman menjadi negara yang memiliki green talent terbanyak di sektor keuangan, dengan persentase 11,3% pada 2023.
Posisinya diikuti Austria dengan 10,9%, Kolombia 10%, Luxembourg 9,6%, Portugal 9%, Amerika Serikat 8%, dan Inggris 7,6%.
Sementara itu, konsentrasi green talent dapat mengukur proporsi pekerja dalam suatu industri yang memiliki setidaknya satu keterampilan berwawasan lingkungan.
Ini dihitung berdasarkan rata-rata jumlah keterampilan hijau yang dimiliki pekerja dengan pekerja yang memiliki banyak keterampilan.
Hasilnya, industri keuangan Singapura memimpin dengan skor intensitas keterampilan hijau sebesar 5.
"Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja industri keuangan Singapura memiliki keterampilan hijau 5 kali lebih banyak daripada rata-rata industri global," tulis tim riset LinkedIn.
Kendati demikian proporsinya masih kecil, yakni hanya 7,8% dari total pekerja keuangan di negara tersebut yang menguasai keterampilan hijau.
(Baca: Lapangan Kerja Sektor Energi Terbarukan RI Diprediksi Terus Naik hingga 2050)