Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan tingkat pengangguran terbuka Indonesia turun ke level 6% pada tahun 2022 dalam Pandangan Ekonomi Dunia (WEO) edisi April. Proyeksi itu berdasarkan pemulihan ekonomi yang berlangsung secara bertahap.
Meski demikian, IMF memproyeksikan tingkat pengangguran Indonesia baru akan kembali ke tingkat prapandemi pada tahun 2026. Pada tahun 2020, pandemi Covid-19 merusak kemajuan yang telah dicapai dalam 10 tahun untuk menurunkan tingkat pengangguran.
Proyeksi tingkat pengangguran dari IMF menandai penurunan dari tingkat pengangguran yang tercatat sebesar 6,49% pada tahun 2021, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
Jumlah pekerja yang terdampak pandemi telah menurun sejak Agustus 2021, baik dari segi pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja, dirumahkan atau yang lainnya.
Proyeksi perbaikan dalam tingkat pengangguran sejalan dengan bangkitnya perekonomian. Walaupun IMF menurunkan sedikit proyeksinya untuk Indonesia menyusul perang Rusia-Ukraina, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,4% pada tahun 2022 dan 6% pada tahun 2023.
(Baca: Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Jadi Pengangguran daripada Tak Bahagia di Tempat Kerja)