Volume ekspor ikan hias di Indonesia masih fluktuatif. Dalam lima tahun terakhir, Indonesia mengekspor komoditas tersebut dengan volume terbesar pada 2018. Saat itu, terdapat 1.630,4 ton yang diperdagangkan di pasar internasional. Alhasil, Indonesia mampu mengantongi US$ 32,3 juta atau Rp 455,4 miliar dengan kurs Rp 14.100/USD.
Hingga awal Agustus 2020, volume ekspor ikan hias Indonesia hanya mencapai 540,8 ton. Nilai ekspornya hanya mencapai US$ 13,8 juta atau Rp 194,6 miliar. Penurunan tersebut terjadi karena adanya pandemi virus corona Covid-19.
Adapun, beberapa jenis ikan hias Indonesia yang selalu menjadi langganan pasar internasional, seperti arwana merah dan botia. Arwana merah biasanya dikirimkan ke Tiongkok dan Taiwan. Sementara, botia telah mempunyai pasarnya sendiri di Amerika Serikat.
Dalam laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia setidaknya memiliki 3.567 jenis ikan air laut dan 1.226 jenis ikan air tawar, sehingga memiliki potensi untuk melakukan budi daya ikan hias. Tak hanya laku untuk pasar internasional, namun juga banyak diminati pasar domestik.
(Baca: Kopi Jadi Komoditas Andalan Para Petani Perhutanan Sosial)