Banyak Pelaku E-Commerce Lokal Belum Gunakan Website untuk Jualan
INFOGRAFIK
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Menurut hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 mayoritas atau 93,98% pelaku usaha e-commerce lokal melakukan penjualan produk lewat aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Line, dan Telegram.
Kemudian ada 48,65% yang berjualan lewat media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Sementara itu hanya 20,64% pelaku usaha e-commerce yang berjualan di marketplace atau platform digital sejenis.

Proporsi pelaku usaha e-commerce yang berjualan produk lewat e-mail dan website lebih sedikit lagi, yakni hanya 4,92% dan 2,05%.
BPS melakukan survei ini terhadap 15.677 sampel usaha e-commerce yang tersebar di 34 provinsi dan 159 kabupaten/kota. Sampel dalam survei ini adalah pelaku usaha yang menggunakan internet untuk menerima pesanan atau melakukan penjualan barang/jasa pada tahun 2021.
Data yang diperoleh dalam survei ini berasal dari pertanyaan dengan jawaban ganda alias multiple answer.
(Baca: Mayoritas Pelaku Usaha E-Commerce RI Jual Makanan dan Minuman)
Data Terkait
Data Populer
Lihat SemuaDataboks Indonesia (@databoksid)
Portal data ekonomi dan bisnis. Bagian dari @katadatacoid. Tweets by databoksid

