Laporan Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat penjualan tenaga listrik di Indonesia sebesar 241.140 gigawatt-jam (GWh) pada 2020. Realisasi ini turun 0,79% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibanding tahun 2019 yang besarnya 243.058 GWh.
Wilayah Jawa-Madura-Bali masih mendominasi penjualan tenaga listrik di tanah air pada 2020. Penjualan tenaga listrik di wilayah tersebut mencapai 174.641GWh atau 72,42% dari total penjualan tenaga listrik nasional.
Sumatra menempati peringkat kedua dengan penjualan tenaga listrik sebanyak 37.924 GWh. Disusul oleh Kalimantan dan Sulawesi yang mencatatkan penjualan tenaga listrik masing-masing 11.272 GWh dan 11.200 GWh.
Sementara penjualan tenaga listrik paling rendah pada 2020 berada di wilayah Nusa Tenggara-Maluku-Papua, yakni hanya 6.102 Gwh atau 1,5% dari total penjualan tenaga listrik nasional.
Berdasarkan kelompok pelanggannya, penjualan tenaga listrik terbesar pada 2020 ditujukan untuk rumah tangga, yakni mencapai 111.280 GWh. Kemudian penjualan tenaga listrik untuk industri dan bisnis masing-masing sebesar 71.479 GWh dan 42.128 GWh.
Berikutnya penjualan tenaga listrik di Indonesia untuk sektor sosial sebesar 8.037 GWh. Diikuti untuk gedung kantor pemerintah sebesar 4.597 GWh dan penerangan jalan umum sebesar 3.620 Gwh atau setara 1,5% penjualan tenaga listrik nasional.
(Baca: Imbas Pandemi Covid-19, Penjualan Tenaga Listrik di Indonesia Menurun)