Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 terhadap perilaku masyarakat di masa pandemi menunjukkan bahwa, angkot/mikrolet menjadi pilihan transportasi umum yang dipiluh masyarakat. sebanyak 23,21% responden menyatakan memilih angkot untuk bepergian.
Angkutan ojek online/ojek pangkalan menyusul di urutan berikutnya dengan persentase 20,6%. Kemudian taksi/online sebesar 20,02%, bus/mikro bis/perahu sebesar 19,29%, dan kereta/KRL/MRT sebesar 17,78%.
Survei ini juga menunjukkan masih banyak angkutan umum yang belum memperhatikan protokol kesehatan, salah satunya adalah angkot/mikrolet. Hanya 43,15% responden yang mengaku sebagian besar penumpang telah menjaga jarak saat berada di dalam angkot/mikrolet.
Menurut Kepala BPS, Suhariyanto, kesulitan penumpang dalam menjaga jarak di angkot/mikrolet disebabkan karena angkot/mikrolet memiliki ruang yang sangat terbatas. Dengan demikian, pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih terhadap protokol kesehatan di angkot/mikrolet.
Selain masalah menjaga jarak, angkutan umum masih memiliki tantangan lain yakni kepatuhan pengemudi dalam memakai masker. Responden mengaku, baru 59,62% pengemudi angkot/mikrolet dan 57,58% pengemudi bis yang memakai masker.