Menurut laporan The 2022 Airline Index yang dirilis Bounce, dua maskapai milik Lion Group, yakni Lion Air dan Wings Air, merupakan maskapai penerbangan terburuk di dunia pada 2022.
Bounce memberi penilaian terhadap 50 maskapai penerbangan terbesar dunia dan 12 maskapai yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
Penilaian didasarkan pada sejumlah indikator, seperti ketepatan waktu, tingkat pembatalan penerbangan, kualitas makanan dan hiburan dalam pesawat, kualitas pelayanan staf, kenyamanan kursi pesawat, sampai kebijakan bagasi.
Dari berbagai indikator tersebut Lion Air hanya mendapat skor 0,72 dari total 10 poin. Ini merupakan nilai terendah dari seluruh maskapai yang disurvei.
"Lion Air memiliki tingkat ketepatan waktu kedatangan yang mengecewakan, yakni 42,47%, dengan tingkat pembatalan penerbangan yang mengejutkan sebesar 34,43%. Ini berarti sepertiga penerbangan Lion Air dibatalkan dalam setahun terakhir," kata Bounce dalam laporan di situs resminya, Selasa (25/10/2022).
Lion Air hanya mendapat skor 1 dari 5 untuk makanan dan hiburan yang disediakan, kemudian skor 2 dari 5 untuk kenyamanan kursi dan pelayanan staf.
Posisi maskapai terburuk berikutnya ditempati Wings Air dengan skor 1,11 poin. Tingkat ketepatan waktunya tercatat 49,78%, tingkat pembatalan 20,63%, kemudian skor 2 dari 5 untuk layanan staf dan kenyamanan kursi, serta skor 1 dari 5 untuk makanan dan hiburan.
Ada pula Batik Air yang menduduki peringkat ke-17 maskapai terburuk dunia dengan skor 2,74 poin. Tercatat, tingkat ketepatan waktunya sebesar 62,64% dan tingkat pembatalan 16,01%.
Berikut daftar 10 maskapai terburuk di dunia pada 2022 menurut penilaian Bounce:
- Lion Air (Indonesia): skor 0,72
- Wings Air (Indonesia): skor 1,11
- Flydubai (Uni Emirat Arab): skor 1,18
- AirAsia (India): skor 1,34
- Shenzhen Airlines (Tiongkok): skor 1,54
- VivaAerobus (Meksiko): skor 1,56
- Wizz Air (Hungaria): skor 1,79
- Ryanair (Irlandia): skor 2,06
- AirAsia (Malaysia): skor 2,06
- Volaris (Meksiko): skor 2,15
(Baca: Inilah Maskapai dengan Pangsa Pasar Penerbangan Domestik Terbesar pada 2021)