Menurut laporan survei Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), pada kuartal II 2023 pengguna teknologi finansial atau fintech di Indonesia didominasi kelompok berpendapatan menengah.
Mayoritas atau 41,5% responden pengguna fintech di Indonesia memiliki pendapatan antara Rp5 juta-Rp10 juta per bulannya.
Kemudian 20% responden berpendapatan antara Rp2,5 juta-Rp5 juta, dan 20% lainnya berpendapatan antara Rp10 juta-Rp25 juta per bulan.
Ada pula 18,5% responden dari kelompok pendapatan Rp25 juta-Rp50 juta per bulan.
Menurut Aftech, banyaknya pengguna fintech dari kelompok menengah mengindikasikan bahwa fintech menjadi layanan keuangan alternatif bagi masyarakat unbanked dan underbanked.
"Oleh karena itu, fintech memiliki potensi besar untuk mempromosikan inklusi keuangan di kalangan kelompok pendapatan tersebut," tulis Aftech dalam laporannya.
Jika dilihat berdasarkan usianya, mayoritas atau 70,8% responden pengguna fintech berasal dari kelompok usia 26-35 tahun.
Kemudian pengguna dengan rentang usia 36-50 tahun ada 23,1%, dan kelompok usia 18-25 tahun hanya 6,1%.
Survei ini dilakukan terhadap 75 responden dari kalangan anggota Aftech. Namun, survei terkait pendapatan pengguna fintech hanya melibatkan 65 responden.
(Baca juga: Inilah 10 Provinsi dengan Penyaluran Pinjaman Online Terendah Nasional pada April 2023)