Laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, jumlah penyaluran fintech lending atau pinjaman online di Indonesia mencapai mencapai Rp17,29 triliun pada April 2023. Kalimantan Utara merupakan provinsi dengan penyaluran pinjaman online terendah secara nasional.
Tercatat, jumlah penyaluran pinjaman online di Kalimantan Utara sebesar Rp18,44 miliar pada April 2023. Ini artinya, hanya sekitar 0,1% dari total penyaluran pinjaman online RI ditujukan kepada peminjam di provinsi tersebut.
Sulawesi Barat menempati peringkat kedua dengan penyaluran pinjaman online terendah nasional, yaitu mencapai Rp19,9 miliar. Posisinya diikuti oleh Maluku Utara dan Papua Barat dengan jumlah penyaluran pinjol masing-masing Rp21,1 miliar dan Rp22,54 miliar.
Berikut 10 provinsi dengan penyaluran pinjol terendah pada April 2023:
- Kalimantan Utara: Rp 18,44 miliar
- Sulawesi Barat: Rp19,9 miliar
- Maluku Utara: Rp21,1 miliar
- Papua Barat: Rp22,54 miliar
- Maluku : Rp30,58 miliar
- Papua: Rp44,51 miliar
- Nangroe Aceh Darussalam: Rp50,42 miliar
- Sulawesi Tenggara: Rp51,49 miliar
- Kepualauan Bangka Belitung: Rp56,34 miliar
- Nusa Tenggara Timur: Rp57,41 miliar
Di sisi lain, provinsi dengan penyaluran pinjol tertinggi pada April 2023 berada di Jawa Barat yaitu mencapai Rp4,57 triliun. Jumlah itu setara 26,43% dari total penyaluran pinjaman online nasional pada April 2023.
Kemudian, posisinya diikuti oleh DKI Jakarta dan Jawa Timur jumlahnya masing-masing Rp3,41 triliun dan Rp2,45 triliun.
Berikut 10 provinsi dengan penyaluran pinjol tertinggi pada April 2023:
- Jawa Barat: Rp4,57 triliun
- DKI Jakarta: Rp3,41 triliun
- Jawa Timur: Rp 2,45 triliun
- Banten: Rp1,48 triliun
- Jawa Tengah: Rp 1,37 triliun
- Sumatera Utara: Rp482,54 miliar
- Sumatera Selatan: Rp 311,8 miliar
- Sulawesi Selatan: Rp283,55 miliar
- DI Yogyakarta: Rp281,88 miliar
- Bali: Rp280,48 miliar
(Baca: Di Tengah Momentum Lebaran, Penyaluran Pinjaman Online Justru Menurun pada April 2023)