Laporan riset hasil kolaborasi Katadata Insight Center (KIC) dan Finantier bertajuk Open Finance Deep Dive Report menunjukkan, potensi pasar open finance untuk inovasi produk/use case penilaian kredit (credit scoring) mencapai US$55,67 juta pada 2022.
Industri perbankan memiliki potensi pasar credit scoring terbesar di antara industri keuangan lainnya. Potensinya mencapai US$41,77 juta. Hal ini terlihat dari jumlah pengajuan pinjaman baru per tahunnya mencapai 89,51 juta akun.
Selanjutnya, industri multifinance memiliki potensi pasar credit scoring mencapai US$7,58 juta. Jumlah pengajuan pinjaman baru per tahunnya pada industri ini mencapai 11,26 juta akun.
Industri paylater memiliki potensi pasar credit scoring US$3,8 juta dengan jumlah pengajuan pinjaman baru per tahunnya 3,13 juta akun.
Sementara itu, industri p2p lending memiliki potensi pasar credit scoring mencapai US$2,5 juta dengan jumlah pengajuan pinjaman baru per tahunnya 4,75 juta akun.
Penelitian open finance ini dilakukan KIC selama periode Juli-Oktober 2022 melalui desk research dan wawancara mendalam terhadap 23 pemangku kepentingan dari kalangan pelaku industri, meliputi platform open finance, bank, fintech, e-commerce, biro kredit, provider telekomunikasi, regulator, dan pihak terkait lainnya.
Temuan hasil desk research dan wawancara kemudian dipresentasikan dan didiskusikan dalam sesi focus group discsussion (FGD) yang melibatkan beberapa asosiasi industri keuangan. Laporan lengkapnya dapat diunduh di tautan ini.
(Baca: Indonesia Punya Potensi Pasar Open Finance Hampir Rp30 Triliun)