Data yang dihimpun Our World in Data menunjukkan, total nilai investasi perusahaan global untuk pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mencapai US$168,22 miliar pada 2023.
Angka tersebut turun 22,67% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) pada 2022 yang sebesar US$217,54 miliar. Secara umum, seluruh jenis investasi pun mengalami penurunan pada 2023.
Jenis investasi terbesar berasal dari investasi swasta, yakni US$85,36 miliar. Nilai ini turun 10,84% (yoy) yang sebesar US$95,74 miliar.
Kedua adalah akuisisi atau merger sebesar US$71,69 miliar. Angka ini ambruk hingga 33,91% (yoy) dari 2022 yang sebesar US$108,48 miliar.
Our World in Data memberi catatan, merger adalah strategi perusahaan yang melibatkan dua perusahaan yang bergabung untuk membentuk perusahaan baru. Akuisisi adalah strategi perusahaan yang melibatkan satu perusahaan yang membeli perusahaan lain.
Jenis ketiga, yakni saham minoritas, sebesar US$6,96 miliar. Nilainya juga turun 8,17% (yoy) dari 2022 yang sebesar US$7,58 miliar. Saham minoritas ini merupakan kepemilikan kurang dari 50% dari total saham perusahaan.
Terakhir, penawaran umum, sebesar US$4,21 miliar. Turun 26,65% (yoy) dari 2022 yang sebesar US$5,74 miliar.
Our World in Data memberi catatan bahwa kategori yang ditampilkan fokus pada transaksi keuangan perusahaan tradisional.
Dataset ini kemungkinan besar belum mencakup total investasi AI global, karena hanya menangkap jenis transaksi ekuitas swasta tertentu, tidak termasuk saluran dan kategori pengeluaran AI lainnya yang signifikan.
Data ini diolah dari Quid via AI Index (2024) dan U.S. Bureau of Labor Statistics (2024). Perhitungan disesuaikan dalam US$ konstan 2021.
(Baca juga: Tren Investasi AI Melemah pada 2023)