Laporan Hurun Report dan CB Insight menunjukkan, valuasi J&T Express mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 283,78 triliun (kurs US$ 1 = Rp 14.189). Ini artinya, startup logistik tersebut telah menjadi decacorn kedua di Tanah Air.
Decacorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 10 miliar, sedangkan unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar. Sebelum J&T Express, Gojek telah lebih dulu menjadi decacorn di Indonesia pada akhir 2019 lalu.
Kemudian, Gojek melakukan penggabungan dengan unicorn Tokopedia, dan membentuk entitas baru bernama GoTo. Valuasi GoTo diperkirakan US$ 40 miliar.
Sementara, Bukalapak memiliki valuasi sebesar US$ 6 miliar. Traveloka dan OVO menyusul dengan valuasi masing-masing sebesar US$ 3 miliar dan US$ 2,9 miliar. Lalu, OnlinePajak tercatat memiliki valuasi sebesar US$ 1,7 miliar.
Ajaib dan Xendit merupakan dua startup yang baru masuk ke dalam daftar unicorn di dalam negeri di tahun ini. Keduanya masing-masing memiliki valuasi sebesar US$ 1 miliar.
(Baca: Deretan Unicorn dengan Valuasi Terbesar di Dunia)