Data Tracxn mengungkap, perusahaan rintisan atau startup eFishery telah mendapatkan kucuran modal setidaknya sejak 2015.
Pada 30 Januari 2015, eFishery mendapat US$500 ribu atau lebih dari Rp8 miliar (asumsi kurs Rp16.172 per US$). Dana ini dikucurkan oleh Seedstars dengan round atau putaran pendanaan kategori hibah (grant).
Masih pada tahun yang sama, tepatnya pada 8 September, eFishery mendapat pendanaan dari Aqua Spark dan Ideospurce kategori seed. Namun, angkanya tidak dipublikasikan secara terbuka.
Tracxn menjelaskan, pendanaan baru turun selang tiga tahun. Pada 13 November 2018, eFishery mendapat kucuran US$4 juta atau Rp64,68 miliar kategori seri A. Adapun investornya, Aqua Spark, Maloekoe Ventures, Social Capital, Unreasonable Capital, Triputra Group, 500 Durians, Wavemaker Partners.
Selanjutnya pada 12 Agustus 2020, pendanaan kembali dikucurkan, tetapi tidak disebutkan secara terbuka. Pemodalnya, yakni GO VC, Northstar Group, Aqua Spark, Endeavor, hingga Wavemaker Partners.
Dari timeline pendanaan yang dijabarkan Tracxn, pendanaan cukup besar terjadi pada 2023. Bahkan pada tahun ini, putaran pendanannya pun tercapai sedikitnya tiga kali, seperti terlihat pada grafik.
Pendanaan, dengan angka terbuka, pada 7 Juli 2023 menjadi yang paling besar, yakni US$200 juta atau Rp3,23 triliun.
Tracxn menghimpun ada 9 putaran pendanaan sepanjang rentang waktu tersebut, dengan nilai yang dipublikasikan hingga US$294 juta. Adapun investor yang terlibat mencapai 28 institusional.
Sebagai catatan, data ini mungkin belum menampilkan total funding yang diberikan kepada eFishery. Berbeda dengan Tracxn, CB Insights menyebut pendanaan startup tersebut mencapai 15 round dengan nilai total US$590,87 juta.
Sebelumnya, eFishery kini diterpa kasus dugaan fraud atau kecurangan. Katadata mewartakan, laporan investigasi yang bocor menunjukkan manajemen eFishery diduga menyatakan kepada investor sudah untung, padahal merugi.
Startup perikanan ini juga diperkirakan menggelapkan dana hampir US$ 600 juta atau Rp 9,8 triliun (kurs Rp 16.331 per US$) selama Januari–September 2024.
Menurut draf laporan investigasi awal setebal 52 halaman yang beredar di antara para investor dan diulas oleh Bloomberg News, eFishery menyampaikan kepada investor bahwa perusahaan untung US$16 juta atau Rp 261,3 miliar dan meraup pendapatan US$ 752 juta atau Rp 12,3 triliun selama Januari–September 2024. Padahal sebenarnya eFishery merugi US$ 35,4 juta atau Rp 578 miliar. Pendapatan startup perikanan ini diperkirakan US$ 157 juta atau Rp 2,6 triliun.
“Manajemen juga menggelembungkan angka pendapatan dan laba untuk beberapa tahun sebelumnya,” demikian isi laporan itu dikutip dari Straits Times, Rabu (22/1).
Katadata.co.id mengonfirmasi hal itu kepada manajemen eFishery. Akan tetapi, mereka tidak bisa memberikan tanggapan.
(Baca Katadata: Dugaan Fraud eFishery: Merugi tetapi Manajemen Bilang Untung ke Investor)
Berikut rincian pendanaan eFishery versi Tracxn:
- 31 Mei 2024
Nilai: US$30 juta
Kategori: utang
Investor: HSBC
- 07 Juli 2023
Nilai: US$200 juta
Kategori: seri D
Investor: 42XFund, responsAbility, 500 Global, Northstar Ventures, Temasek, SoftBank, Kumpulan Wang Persaraan.
- 13 Februari 2023
Nilai: US$16,5 juta
Kategori: utang
Investor: OCBC NISP
- 07 Oktober 2022
Nilai: US$32 juta
Kategori: utang
Investor: DBS Bank
- 11 Januari 2022
Nilai: US$90 juta
Kategori: seri C
Investor: SoftBank Vision Fund, Temasek, GO VC, Northstar Group, Aqua Spark, Peak XV Partners, Wavemaker Partners
- 12 Agustus 2020
Nilai: tidak dibuka
Kategori: seri B
Investor: GO VC, Northstar Group, Aqua Spark, Endeavor, Wavemaker Partners
- 13 November 2018
Nilai: US$4 juta
Kategori: seri A
Investor: Aqua Spark, Maloekoe Ventures, Social Capital, Unreasonable Capital, Triputra Group, 500 Durians, Wavemaker Partners
- 08 September 2015
Nilai: tidak dibuka
Kategori: seed
Investor: Aqua Spark, Ideosource
- 30 Januari 2015
Nilai: US$500 ribu
Kategori: hibah
Investor: Seedstars.
(Baca juga: eFishery Masih Masuk Daftar Startup dengan Valuasi Terbesar di RI 2025)