Menurut laporan Pinhome, pembelian rumah dengan segmen harga menengah ke bawah (antara Rp200 juta—Rp600 juta) di Jabodetabek tumbuh 8% pada kuartal II 2024.
Pada periode tersebut mayoritas pembelian rumah terkonsentrasi di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, dengan proporsi 56% dari total pembelian di Jabodetabek.
"Hal ini mengindikasikan bahwa area Bogor semakin menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari hunian terjangkau di kawasan sub-urban Jabodetabek," tulis Pinhome dalam laporan Pinhome Exclusive Report: Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti.
Lokasi terlaris berikutnya untuk segmen serupa adalah Bekasi, dengan proporsi 23% dari total pembelian rumah di Jabodetabek pada kuartal II 2024.
Kemudian proporsi pembelian di Depok 11%, Tangerang 8%, sedangkan Jakarta jadi yang terendah dengan 2%.
Laporan ini menyebut, rendahnya pangsa pembelian rumah di Jakarta mencerminkan tantangan yang dihadapi pembeli, yaitu harga properti yang tinggi dan keterbatasan lahan. Alhasil, segmen menengah ke bawah semakin sulit mendapatkan rumah di Jakarta yang sesuai dengan anggaran mereka.
"Akibatnya, banyak calon pembeli rumah di Jakarta yang memilih untuk mencari hunian di daerah sub-urban, seperti Bogor, yang menawarkan kombinasi antara keterjangkauan dan kualitas hidup yang lebih baik," tulis Pinhome.
Laporan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pinhome dan YouGov. Datanya bersumber dari survei online yang dilakukan YouGov terhadap 400 responden, mencakup 200 orang yang baru membeli rumah dalam setahun terakhir, dan 200 calon pembeli rumah.
Laporan ini juga bersumber dari database Pinhome yang mencakup lebih dari 1 juta inventori perumahan.
(Baca: Gen Z dan Milenial Lebih Banyak Beli Rumah Sederhana per Awal 2024)