Petahana Recep Tayyip Erdogan kembali memenangkan pemilihan presiden Turki melalui dua putaran.
Presiden Turki yang menjabat sejak 2014 lalu itu mengantongi suara 49,5% pada putaran pertama, 14 Mei 2023 lalu. Sedangkan lawannya, Kemal Kilicdaroglu memperoleh 44,9% suara. Pemungutan suara digelar kembali lantaran kedua calon belum menembus batas minimal perolehan suara sebesar 50%.
Pada putaran kedua, Erdogan mendapatkan suara 52,14% suara dan Kilicdaroglu meraih 47,86% suara. CNN mewartakan, perolehan tersebut sudah menghitung 99,43% suara yang masuk, seperti yang diumumkan oleh Dewan Pemilihan Tertinggu Turki (YSK), Minggu (28/5/2023) waktu setempat.
Erdogan menyampaikan pidato singkat kepada ribuan pendukungnya di luar kompleks kepresidenan di Ankara, Turki. Dia juga menyampaikan prioritas programnya ke depan, yakni penurunan inflasi dan memulihkan bencana gempa bumi yang merenggut lebih dari 50 ribu nyawa di Turki.
“Kami bukan satu-satunya pemenang, pemenangnya adalah Turki. Pemenangnya adalah semua bagian dari masyarakat kita, demokrasi kita adalah pemenangnya,” kata Erdogan dalam pidatonya.
(Baca juga: Turki Terancam Bangkrut, Ini Kondisi Ekonomi Makronya)
Bicara soal demokrasi, Kilicdaroglu justru merasa pemilihan ini tidak adil. Dia menegaskan bakal terus berjuang sampai ada 'demokrasi sejati' di Turki.
“Ini adalah periode pemilihan yang paling tidak adil dalam sejarah kami. Kami tidak tunduk pada ketakutan. Dalam pemilihan ini, keinginan rakyat untuk mengubah pemerintahan otoriter menjadi jelas terlepas dari semua tekanan," kata Kilicdaroglu.
Dilansir Katadata, Erdogan memperpanjang masa jabatannya sebagai pemimpin terlama sejak Mustafa Kemal Ataturk mendirikan Turki modern dari reruntuhan Kekaisaran Ottoman seabad lalu.
Dekade pertama, Erdogan menjabat sebagai perdana menteri Turki di bawah dua periode pemerintahan, yakni Presiden Ahmet Necdet Sezer dan Abdullah Gül. Erdogan yang sudah menduduki kursi perdana menteri sejak 2003 tak boleh menyalonkan jabatan yang sama kembali. Dia bertahan hingga akhirnya mengikuti pemilihan umum Turki 2014.
Dekade kedua, Erdogan terpilih menjadi presiden melalui pilpres dalam satu putaran. Dia mengantongi 52% suara atas dua pesaingnya. Dengan demikian, kekuasaan Erdogan sudah berjalan sejak 2003-2014 dan berlanjut hingga masa jabatan keduanya sebagai presiden.
Ini semakin memperkuat citra Erdogan yang tak terkalahkan, setelah mengubah kebijakan domestik, ekonomi, keamanan, dan luar negeri di Turki.
Berikut perolehan suara pemilihan presiden di Turki. Sebagai catatan, perolehan suara putaran kedua dipublikasikan CNN pada Minggu (28/5/2023) pukul 10.15 waktu setempat atau Senin (29/5/2023) pukul 10.15 WIB dengan penghitungan suara mencapai 99,34%.
- Putaran I
Recep Tayyip Erdogan 49,5%
Kemal Kilicdaroglu 44,9%
- Putaran II
Recep Tayyip Erdogan 52,14%
Kemal Kilicdaroglu 47,86%
(Baca juga: Turki, Negara Penerima Pengungsi Terbesar di Dunia)