Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung distribusi persentase impor ke Indonesia sepanjang Januari-Mei 2023.
Untuk kawasan ASEAN, BPS menyebut Singapura memiliki peranan paling besar, yakni 36,76% dari total impor negara ASEAN.
Di luar perhitungan kawasan, nilai impor Singapura ke Indonesia tercatat mendekati US$7 juta pada Mei 2023. Nilai ini turun, yang sebelumnya mencapai US$8,03 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Thailand menempati urutan kedua dengan peranan 23,93%. Nilai impor negara ini mencapai US$4,55 juta pada Mei 2023. Nilai ini juga turun dari torehan sebelumnya sebesar US$4,95 juta (yoy).
Ketiga adalah Malaysia yang memegang porsi sebesar 23,47%. Nilai impor Malaysia mencapai US$4,46 juta pada Mei 2023. Lempar balik periode yang sama 2022 lalu, nilainya bisa mencapai US$5,02 juta.
Keempat diisi oleh Vietnam dengan peranan 11,22%. Posisi kelima disusul Philipina sebesar 3,31%.
"Sementara peranan impor dari Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, dan Kamboja masing-masing kurang dari 1%," tulis BPS dalam laporannya.
BPS menjelaskan, dari keseluruhan impor Indonesia selama Januari-Mei 2023, sebesar 71,5% kebutuhan impor Indonesia berasal dari sepuluh negara asal utama.
Tiongkok menempati posisi pertama, yaitu mencapai 27,86% dari total impor Indonesia. Negara asal impor berikutnya, yaitu Singapura 7,63% diikuti oleh Jepang 7,51%.
(Baca juga: 10 Negara Pemasok Kendaraan Impor Terbesar ke Indonesia pada 2022)