Pasca lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s menaikkan rating utang luar negeri Indonesia menjadi BBB- sehingga masuk level investment grade (layak investasi), harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia justru dilanda aksi ambil untung. Alhasil, indeks harga saham gabungan (IHSG) bursa Jakarta pada perdagangan 22 Mei 2017 ditutup turun 0,73 persen ke level 5.749,44 dari posisi akhir pekan lalu. Penurunan ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan indeks saham bursa Asia lainnya.
Sebagian besar bursa Asia pada perdagangan 19 Mei 2017 ditutup menguat seperti bursa Hong Kong naik 0,86 persen, diikuti bursa Korea Selatan menguat 0,52 persen, serta bursa Malaysia juga menguatt 0,38 persen. Sedangkan Bursa Tiongkok dan bursa Singapura mengalami koreksi.
IHSG sempat mencapai level tertingginya ke level 5.869 pada sesi pagi, tapi setelah itu jsutru mengalami penurunan hingga berada di teritori negatif dari posisi sehari sebelumnya. Naiknya harga-harga saham pasca sentiment positif dari kenaikan rating Indonesia justru dimanfaatkan oleh sebagian investor untuk merealisasikan keuntungan yang sudah diperoleh. Harga-harga saham yang sudah naik cukup tinggi sebelumnya dan berakhirnya musim laporan keuangan dijadikan momen investor mengurangi portofolionya.