Menurut Copernicus Climate Change Service (C3S), rata-rata suhu global sepanjang tahun 2024 naik 1,6 derajat Celsius (°C) dibanding rata-rata suhu era pra-industri (1850-1900).
Jika dibandingkan dengan rata-rata suhu era industri tiga dekade terakhir (1991-2020), suhu global pada 2024 juga naik 0,72 °C.
"Semua data suhu global yang diproduksi secara internasional menunjukkan bahwa 2024 adalah tahun terpanas sejak pencatatan dimulai tahun 1850," kata Direktur C3S Carlo Buontempo dalam siaran pers, Jumat (10/1/2025).
(Baca: 10 Negara Penghasil Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar 2023)
Jika dipecah berdasarkan kawasan, kenaikan suhu paling tinggi terjadi di Amerika Utara yang mencakup Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.
Rata-rata suhu Amerika Utara pada 2024 tercatat naik 1,5 °C dibanding rata-rata suhu tiga dekade terakhir (1991-2020).
Dalam periode sama, Eropa, Afrika, dan Asia juga mengalami kenaikan suhu lebih dari 1 °C.
Sedangkan di Amerika Tengah-Selatan dan Australasia kenaikan suhunya lebih rendah seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Bumi Makin Panas, Biaya Ketahanan Pangan Makin Mahal)