Sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap dampak perubahan iklim akan makin terasa pada 2023.
Menurut survei Ipsos, dari sekitar 1.000 responden Indonesia, 83% di antaranya memperkirakan kejadian cuaca ekstrem di dalam negeri akan meningkat pada tahun depan.
Kemudian 78% memprediksi tahun depan akan ada bencana alam yang melanda kota besar di Indonesia, dan 69% merasa tahun 2023 akan menjadi tahun dengan suhu terpanas sepanjang sejarah.
(Baca: Mayoritas Bencana Alam Indonesia Terjadi di Jawa)
Bukan hanya di Indonesia, Ipsos menemukan mayoritas penduduk di negara-negara lain memiliki pandangan serupa.
"Sebagian besar orang di seluruh dunia percaya akan ada lebih banyak konsekuensi perubahan iklim pada 2023. Secara global, rata-rata 65% responden memprediksi tahun depan akan ada lebih banyak peristiwa cuaca ekstrem di negara mereka," kata Ipsos dalam siaran persnya, Kamis (15/12/2022).
"Lebih dari setengah responden global (57%) merasa tahun 2023 mungkin akan menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah. Sekitar satu dari tiga responden (36%) bahkan lebih pesimistis, merasa akan ada sebagian wilayah di negara mereka yang tidak bisa dihuni karena peristiwa cuaca ekstrem," lanjutnya.
Ipsos juga menemukan lebih dari separuh responden global (54%) pesimistis bahwa teknologi bisa membantu mencegah perubahan iklim.
Survei ini dilakukan secara daring selama periode 21 Oktober-4 November 2022. Survei melibatkan 24.471 responden yang tersebar di 36 negara di kawasan Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia. Adapun jumlah responden di Indonesia berjumlah sekitar 1.000 orang.
(Baca: Di Tengah Isu Perubahan Iklim, Bank Swasta Terus Dukung Energi Fosil)