Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, persentase pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif atau di bawah 6 bulan mencapai 71,58% pada 2021. Jumlah itu meningkat 1,96 poin dibandingkan 2020 yang sebesar 69,62%.
Berdasarkan provinsinya, cakupan pemberian ASI eksklusif tertinggi nasional berada di Nusa Tenggara Barat pada 2021. Persentasenya sebanyak 81,46%.
Nusa Tenggara Timur menempati peringkat kedua dengan persentase pemberian ASI eksklusif tertinggi nasional mencapai 81,18%. Berikutnya, Kalimantan Utara di peringkat ketiga dengan persentase pemberian ASI eksklusif sebesar 81%.
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta di peringkat keempat dan kelima. Persentase pemberian ASI eksklusif di Jawa Tengah sebesar 78,93% dan DI Yogyakarta 77%.
Berikut daftar 10 provinsi dengan pemberian ASI ekslusif tertinggi nasional:
- Nusa Tenggara Barat: 81,46%
- Nusa Tenggara Timur: 81,18%
- Kalimantan Utara: 81%
- Jawa Tengah: 78,93%
- DI Yogyakarta: 77%
- Jawa Barat: 76,46%
- Sulawesi Selatan: 76,43%
- Kalimantan Timur: 75,87%
- Lampung: 74,93%
- Sulawesi Barat: 74,75%
Sementara itu, Gorontalo memiliki persentase pemberian ASI ekslusif terendah nasional pada 2021. Persentasenya hanya 52,75%.
Setiap minggu pertama bulan Agustus diperingati sebagai “Pekan ASI Sedunia”. Hal ini betujuan untuk meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya ASI bagi bayi.
Sebab, menyusui adalah salah satu investasi terbaik untuk meningkatkan derajat kesehatan, perkembangan sosial, serta ekonomi individu. Sehingga, ibu menyusui perlu memperoleh dukungan dari semua pihak.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menyusui secara optimal dapat mencegah lebih dari 823.000 kematian anak & 20.000 kematian ibu setiap tahun. “Tidak menyusui bisa berpengaruh pada rendahnya tingkat kecerdasan yang mengakibatkan kerugian ekonomi sekitar $302 miliar per tahun,” demikian dikutip dari laman Instagram @kemenkes_ri, Senin (1/7/2022).
(Baca: Cakupan Pemberian ASI Ekslusif di 20 Provinsi Ini Masih di Bawah Nasional)