Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah asupan gizi terbaik untuk bayi baru lahir hingga mencapai usia enam bulan. ASI merupakan cairan hidup karena mengandung sel darah putih, zat kekebalan, enzim, hormon, dan protein yang cocok untuk bayi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, persentase pemberian ASI eksklusif bayi berusia 0-5 bulan sebesar 71,58% pada 2021. Angka ini menunjukkan perbaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 69,62%.
Namun, sebagian besar provinsi masih memiliki persentase pemberian ASI ekslusif di bawah rata-rata nasional. Gorontalo tercatat sebagai provinsi dengan persentase terendah yakni hanya 52,75%. Diikuti Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara sebesar 55,98% dan 57,83%.
Persentase pemberian ASI eksklusif di Papua Barat dilaporkan sebesar 58,77%. Sementara, di Kepulauan Riau sebesar 58,84%. DKI Jakarta juga termasuk provinsi yang persentasenya di bawah nasional, yaitu sebesar 65,63%.
Pemberian ASI eksklusif saat bayi dapat menurunkan risiko stunting (kerdil). Bahkan, pada Hari Gizi Nasional hari ini, 25 Januari 2022, pemerintah fokus untuk mencegah stunting dan obesitas.
ASI mengandung lemak dan protein sehingga penting bagi pertumbuhan fisik bayi. Antibodi dalam ASI juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh bayi, sehingga tidak mudah terkena penyakit.
(Baca Selengkapnya: Prevalensi Stunting Balita Indonesia Tertinggi ke-2 di Asia Tenggara)