Balita Gizi Kurang Dapat Makanan Tambahan, Ini Cakupannya di RI 2024

Layanan konsumen & Kesehatan

Premium

Akbar Ridwan 15/10/2025 15:26 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita gizi kurang.

Cakupan Balita Gizi Kurang di Indonesia yang Mendapat Makanan Tambahan Berdasarkan Provinsi (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Balita Gizi Kurang Dapat Makanan Tambahan, Ini Cakupannya di RI 2024”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Cakupan Balita Gizi Kurang di Indonesia yang Mendapat Makanan Tambahan Berdasarkan Provinsi (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita gizi kurang.

Ini karena berdasarkan pengukuran indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), secara nasional masih ada 0,40% balita gizi buruk dan 4,10% balita gizi kurang.

Terkait program PMT bagi balita gizi kurang, cakupan nasional pada 2024 mencapai 71,29%.

Menurut Kemenkes, perolehan tersebut menunjukkan sebagian besar balita yang teridentifikasi mengalami gizi kurang telah mendapatkan intervensi PMT, meskipun belum merata di seluruh wilayah.

Berdasarkan provinsi, Papua Pegunungan mencatatkan cakupan PMT bagi balita gizi kurang tertinggi, yakni mencapai 100%.

Capaian itu kontradiksi dengan Papua Selatan yang menjadi provinsi dengan cakupan terendah, yakni hanya 18,70%.

Berikut 10 provinsi dengan cakupan terendah balita gizi kurang yang mendapat makanan tambahan pada 2024:

Papua Selatan: 18,70%
Sulawesi Barat: 33,02%
Nusa Tenggara Timur: 41,89%
Papua: 50,29%
Nusa Tenggara Barat: 51,75%
Papua Barat: 60,95%
Maluku: 66,89%
Kalimantan Utara: 67,25%
Jawa Barat: 67,37%
Aceh: 67,79%.

Atas ketimpangan tersebut, Kemenkes mengatakan, perlu upaya khusus untuk mengatasinya agar seluruh balita gizi kurang di Indonesia mendapat intervensi yang setara dan efektif dalam mendukung tumbuh kembang mereka.

(Baca: Sebaran Ibu Hamil Berisiko Kurang Energi Kronis yang Dapat Makanan Tambahan pada 2024)

Editor : Erlina Fury Santika