DKI Jakarta memiliki persentase pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif terendah di pulau Jawa pada 2021, menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Persentasenya pemberian ASI ekslusif di ibu kota mencapai 65,63%.
Angka ini menurun 5,23 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2020, persentase pemberian ASI eksklusif 70,86%.
Persentase pemberian ASI ekslusif di DKI Jakarta pada 2021 bahkan lebih rendah dari 2019 yang sebesar 68,08%.
Sementara, Jawa Tengah memiliki persentase pemberian ASI di bawah 6 bulan tertinggi di pulau Jawa pada 2021. Persentase mencapai 78,93%.
DI Yogyakarta menempati peringkat kedua di pulau Jawa dengan persentase pemberian ASI eksklusif sebesar 77%. Lalu, Jawa Barat di peringkat ketiga dengan persentase pemberian ASI eksklusif sebesar 76,46%.
Selanjutnya, Banten memiliki persentase pemberian ASI ekslusif sebesar 71,17%. Kemudian, Jawa Timur memiliki persentase pemberian ASI eksklusif sebesar 69,61%.
Berikut persentase pemberian ASI ekslusif di pulau Jawa pada 2021:
- Jawa Tengah: 78,93%
- DI Yogyakarta: 77%
- Jawa Barat: 76,46%
- Banten: 71,17%
- Jawa Timur: 69,61%
- DKI Jakarta: 65,63%
Menyusui adalah salah satu investasi terbaik untuk meningkatkan derajat kesehatan, perkembangan sosial, serta ekonomi individu. Sehingga, ibu menyusui perlu memperoleh dukungan dari semua pihak.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menyusui secara optimal dapat mencegah lebih dari 823.000 kematian anak & 20.000 kematian ibu setiap tahun.
Perlu diketahui, tiap minggu pertama bulan Agustus diperingati sebagai “Pekan ASI Sedunia”. Hal ini betujuan untuk meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya ASI bagi bayi.
(Baca: Pemberian ASI Eksklusif untuk Bayi Terus Meningkat Sejak 2019)