Indonesia Punya Potensi Pasar Open Finance Hampir Rp30 Triliun

1
Adi Ahdiat 16/11/2022 11:40 WIB
Image Loader
Memuat...
Estimasi Nilai Potensi Pasar Open Finance di Indonesia Berdasarkan Jenis Produk (2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indonesia memiliki potensi pasar open finance yang besar. Hal ini tercatat dalam Open Finance Deep Dive Report, laporan riset hasil kolaborasi Katadata Insight Center (KIC) dan Finantier, platform open finance terkemuka di Asia Tenggara.

Open finance adalah tahap lanjutan dari open banking, di mana semua lembaga keuangan yang terlibat dalam ekosistem dapat berbagi data melalui open application programming interface (API).

Sistem ini bisa digunakan untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat dengan menggunakan sumber data alternatif untuk penilaian kelayakan kredit.

Dalam penerapannya, open finance memiliki empat jenis inovasi produk atau use case. Pertama, account aggregation. Inovasi ini dapat menyediakan profil finansial nasabah dengan mengumpulkan dan mengintegrasikan data keuangan dan data alternatif milik nasabah.

Kedua, verification/electronic know your customer (e-KYC) untuk mengidentifikasi dan memverifikasi identitas nasabah. Ketiga, credit scoring untuk memudahkan lembaga keuangan dalam menilai kelayakan kredit calon debitur secara digital.

Keempat, payment automation. Hal ini memudahkan nasabah untuk melakukan pembayaran secara otomatis melalui pemotongan saldo dari akun keuangan yang telah terkoneksi, seperti kartu debit/kredit, e-wallet, hingga pulsa telekomunikasi.

"Luasnya cakupan penerapan tersebut menjadikan pasar open finance potensial untuk dikembangkan," kata KIC dalam laporannya.

Menurut riset KIC, penerapan open finance untuk account aggregation diestimasikan memiliki potensi pasar senilai Rp2,9 triliun. Kemudian potensi pasar verification (e-KYC) senilai Rp111,5 miliar, credit scoring Rp856,5 miliar, dan payment automation Rp26 triliun.

"Melalui berbagai use case yang ditawarkan, jika diterapkan saat ini, kami memperkirakan potensi ukuran pasar open finance di Indonesia sekitar US$2 miliar (Rp29,9 triliun). Angka ini tentu berpotensi meningkat jika penerapan open finance diadopsi secara menyeluruh di industri ini," kata KIC dalam laporannya.

Penelitian open finance ini dilakukan KIC selama periode Juli-Oktober 2022 melalui desk research dan wawancara mendalam terhadap 23 pemangku kepentingan dari kalangan pelaku industri, meliputi platform open finance, bank, fintech, e-commerce, biro kredit, provider telekomunikasi, regulator, dan pihak terkait lainnya.

Temuan hasil desk research dan wawancara kemudian dipresentasikan dan didiskusikan dalam sesi focus group discsussion (FGD) yang melibatkan beberapa asosiasi industri keuangan. Laporan lengkapnya dapat diunduh di tautan ini.

(Baca: Pertumbuhan Transaksi Internet Banking RI Belum Sekuat Negara Tetangga)

Editor : Adi Ahdiat

Data Populer

Lihat Semua