Produksi batu bara oleh PT Adaro Energy Tbk mengalami peningkatan sepanjang sembilan bulan 2023.
Dalam laporan keuangannya, emiten tambang berkode ADRO ini menyebut peningkatannya sebesar 12% sepanjang Januari-September 2023 dengan total 50,73 metrik ton (mt). Sementara volume pengupasan lapisan penutup meningkat 25% menjadi 217,43 mbcm pada periode yang sama.
Dibedah berdasarkan produksi kuartalnya sejak 2019, penurunan produksi terlihat pada 2020-2021. Amblesnya produksi ditengarai pembatasan aktivitas buntut pandemi Covid-19. Saat itu, volume produksi batu baranya di kisaran 12-14 mt.
Adaro resiliensi dan membalikkan keadaan pada kuartal II 2022 dengan volume produksi hampir 16 mt. Setelahnya, volume tercatat menguat, di atas 15 mt.
Volume kuartal III 2023 tercatat sebesar 17,3 mt. Angka ini sebenarnya turun 2,25% dibanding kuartal II 2023 yang sebesar 17,7 mt.
Perolehan kuartal II 2023 bahkan jadi yang tertinggi bila dibandingkan produksi 2019 hingga awal 2023.
Di samping itu, volume penjualan batu bara ADRO tercatat sebesar 16,5 mt. Capaian itu turun tipis 2,36% dari kuartal II 2023 yang sebesar 16,9 mt. Sepanjang sembilan bulan 2023, batu bara yang terjual tercatat sebesar 49,12 mt.
(Baca juga: Harga Batu Bara Jatuh, Laba Adaro Energy Ikut Merosot 35,96% September 2023)