Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) sejak Agustus 2022, demi meredam laju inflasi nasional.
Seiring dengan itu bunga deposito pun ikut terkerek. Sebelumnya, suku bunga deposito 12 bulan di bank umum konsisten merosot sejak pertengahan 2019. Namun, mulai Agustus 2022 tren bunga deposito mulai menanjak lagi mengejar kenaikan suku bunga bank sentral.
Pada November 2022 suku bunga deposito 12 bulan di bank umum sudah mencapai 4,36%, meningkat 84 basis points (bps) dibanding posisi akhir kuartal II 2022.
BI juga terus menaikkan suku bunga acuan hingga mencapai 5,75% pada Januari 2023. Namun, bank sentral belum merilis data perkembangan bunga deposito awal tahun ini.
Adapun BI menyatakan kondisi perbankan nasional secara umum masih dalam kondisi kuat.
"Permodalan perbankan tetap kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) November 2022 tetap tinggi sebesar 25,45%," kata BI dalam siaran persnya, Kamis (19/1/2023).
"Seiring dengan kuatnya permodalan, risiko kredit tetap terkendali, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) pada November 2022 yang tercatat 2,65% (bruto) dan 0,75% (neto)," kata BI.
"Likuiditas perbankan pada Desember 2022 tetap terjaga didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 9,01% (year-on-year/yoy). Hasil simulasi stress test Bank Indonesia menunjukkan bahwa ketahanan perbankan masih terjaga," pungkasnya.
(Baca: Simpanan Nasabah Bank Tembus Rp8.000 Triliun Jelang Akhir Tahun)