Inggris merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Namun, kini mereka sedang mengalami resesi.
Hal ini terindikasi dari pertumbuhan ekonominya yang negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Berdasarkan laporan Office for National Statistic, badan otoritas statistik pemerintah Inggris, pada kuartal III 2023 pertumbuhan ekonomi mereka minus 0,1%.
Kemudian pada kuartal IV 2023 capaiannya kembali minus 0,3% seperti terlihat pada grafik.
Menurut laporan UK economy fell into recession after people cut spending (16/2/2024) dari BBC, ada beragam faktor yang memicu resesi di Inggris, salah satunya belanja konsumen yang menurun.
BBC juga mencatat, pada kuartal IV 2023 terjadi perlambatan di seluruh sektor usaha utama Inggris, termasuk manufaktur dan konstruksi.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Mark Keyes, direktur salah satu perusahaan konstruksi setempat.
"Kami masih merasakan dampak inflasi yang melanda industri ini, dan hal ini diperparah dengan kenaikan suku bunga,” kata Mark, dilansir BBC (16/2/2024).
(Baca: Jepang Resesi, Kenaikan Harga Barang Melebihi Upah)