Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Sleman, pada 2023 mencapai Rp59,43 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,09% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp54,7 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 4,05%.
(Baca: PDRB ADHB di Kota Bontang Menurut Sektor pada 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,11 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp51.350 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 221.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor industri pengolahan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor industri pengolahan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp7,39 jutajuta. PDRB ini tumbuh 3,64%.
Setelahnya sektor konstruksi tumbuh 7,7% menjadi Rp6,71 jutajuta kemudian diikuti oleh sektor informasi dan komunikasi tumbuh 4,83% menjadi Rp6,11 jutajuta.
(Baca: PDRB ADHB di Kota Balikpapan Menurut Sektor pada 2023)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Sleman, untuk urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan nilai Rp6,05 jutajuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 3,7% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp5,58 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Sleman pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Sleman ini adalah sektor informasi dan komunikasi dengan kontribusi mencapai 14,84%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor industri pengolahan, sektor jasa pendidikan, dan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.