Lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) mempertahankan peringkat (rating) kredit Indonesia di level BBB (investment grade) dan meningkatkan outlook Indonesia menjadi stabil dari sebelumnya negatif.
Dalam laporannya,S&P menyebutkan bahwa perbaikan outlook Indonesia menjadi stabil didasarkan atas perbaikan posisi eksternal ekonomi Indonesia, konsolidasi kebijakan fiskal, yang dilakukan pemerintah secara gradual. Langkah tersebut diambil karena keyakinan S&P akan pemulihan ekonomi Indonesia yang akan terus berlanjut sampai dua tahun ke depan.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2%. Angka tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang sebesar 3,69%.
Pada 2023, pemerintah menargetkan ekonomi nasional akan tumbuh di kisaran 5,3 hingga 5.9%. Target tersebut disampaikan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) dalam penyusuan RKP 2023 pada Kamis (21/4/2022).
Dalam pernyataannya, Menteri PPN/Kepala Bappenas mengatakan, isu produktivitas dan mitigasi scarring effect akibat pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan untuk pemulihan ekonomi Indonesia pada tahun depan. Untuk itu, dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023 mengusung tema Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.
(Baca: Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 Jadi 5,1%)
“Dengan peningkatan produktivitas, mudah-mudahan kita mampu menaikkan output potensial sehingga trajectory ekonomi kita kembali secara berkelanjutan,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) 2022, seperti yang dilansir di portal Bappenas.go.id, Kamis (21/4/2022).
Dalam RKP 2023 Pemerintah menargetkan:
- Pertumbuhan Ekonomi: 5,3-5,9%
- Tingkat kemiskinan turun menjadi: 7,5-8,5%
- Tingkat pengangguran terbuka turun menjadi : 5,3-6,0%
- Gini rasio turun menjadi: 0,375-0,378
- Indeks Pembangunan Manusia naik ke: 73,31-73,49
- Penurunan emisi gas rumah kaca 27,02%
- Nilai tukar petani: 103-105
- Nilai tukar nelayan: 106-107
Agar dapat mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi 2023, konsumsi akan didorong tumbuh sebesar 5,2 hingga 5,4%. Investasi juga harus didorong tumbuh tinggi serta ekspor juga harus didorong tumbuh 6,0 hingga 7,3% pada tahun depan.