Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 bagi negara-negara Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia, lebih lambat dibanding yang sebelumnya diproyeksikan menyusul tekanan-tekanan, seperti perang Rusia-Ukraina.
Dalam proyeksi yang dirilis pada hari Selasa (5/4/2022), institusi keuangan yang bermarkas di Amerika Serikat itu memperkirakan Indonesia akan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% pada tahun 2022, lebih rendah 0,1 poin dari proyeksi yang dirilis pada bulan Oktober 2021.
Namun, dalam skenario terburuk, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 diproyeksikan sebesar 4,6%, lebih rendah 0,6 poin dari proyeksi Oktober 2021.
(Baca: Ini Pertumbuhan Ekonomi Pulau-Pulau di Indonesia pada 2021)
“Ketika ekonomi-ekonomi Asia Timur dan Pasifik sedang memulihkan diri dari guncangan akibat pandemi, perang di Ukraina membebani momentum pertumbuhan,” kata Manuela Ferro, wakil presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, dalam siaran pers yang dirilis pada hari Selasa (5/4/2022).
“Fundamental dan kebijakan yang sebagian besar kuat dari kawasan ini akan membantunya mengatasi badai ini.”
Secara keseluruhan, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Timur dan Pasifik sebesar 0,4 poin menjadi 5% untuk tahun 2022.