Perang Israel dengan kelompok militan Palestina, yaitu Harakat al-Muqawamah al-Islamiyyah (Hamas), terus mengalami eskalasi.
Menurut laporan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), selama periode 7-15 Oktober 2023 perang tersebut sudah menimbulkan sekitar 4.000 korban jiwa dan 14.300 korban luka dari kedua belah pihak. Korban terbanyak ada di pihak Palestina.
(Baca: 9 Hari Perang, Korban Jiwa Palestina Dua Kali Lipat Israel)
Selain membuat ribuan nyawa melayang, perang ini juga memaksa sekitar sejuta warga Palestina di Jalur Gaza mengungsi, baik karena rumahnya hancur, tak punya stok air dan makanan, maupun karena ketakutan.
OCHA mencatat, selama periode 7-12 Oktober 2023 sudah ada sekitar 423 ribu pengungsi di Jalur Gaza. Kemudian pada 14 Oktober 2023, jumlah pengungsi diperkirakan bertambah sekitar 600 ribu orang, hingga banyak pos pengungsian tak mampu lagi menampung mereka.
"Banyak pengungsi yang tidur di luar ruangan karena tidak mendapat tempat, termasuk kelompok rentan yaitu anak-anak, orang lanjut usia, mereka yang memerlukan perhatian medis, penyandang disabilitas, dan perempuan hamil," kata OCHA dalam laporannya, Minggu (15/10/2023).
"Air, makanan dan obat-obatan sangat terbatas. Frustrasi dan ketegangan di kalangan pengungsi akibat kondisi yang mengerikan ini semakin meningkat," lanjutnya.
(Baca: Serangan Israel Meningkat, Gelombang Pengungsian di Gaza Melonjak)
Di tengah situasi ini, baru ada sedikit negara yang memberi bantuan melalui United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).
UNRWA adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melayani kebutuhan pengungsi di Palestina.
Menurut laporan mereka, selama periode 8-15 Oktober 2023 ada empat negara yang memberi bantuan dengan nilai total US$26,91 juta atau sekitar Rp422,7 miliar (asumsi kurs Rp15.709 per US$).
Negara pemberi bantuan terbesar adalah Uni Emirat Arab (UEA), diikuti Yordania, dan Kuwait. Sementara dana bantuan dari Skotlandia masih berupa komitmen dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Adapun dana bantuan kemanusiaan ini masih jauh dari total kebutuhan.
Menurut estimasi OCHA, saat ini ada sekitar 1,3 juta warga Palestina yang butuh bantuan mendesak, dan total dana bantuan yang diperlukan adalah US$294 juta atau sekitar Rp4,6 triliun.
(Baca: Warga Palestina Butuh Bantuan Rp4,6 Triliun, Mayoritas untuk Makan)