Isu resesi yang ramai diperbincangkan sejak tahun lalu membuat sebagian masyarakat dunia khawatir. Meski demikian, perusahaan riset Continuum menemukan hal berbeda di Indonesia.
Berdasarkan data perbincangan media sosial yang dikumpulkan Continuum selama periode 17 Oktober–30 November 2022, sebanyak 95% menyatakan tidak khawatir akan terjadinya resesi di dalam negeri, dan hanya 5% yang khawatir.
Menurut Continuum, isi perbincangan media sosial yang mengkhawatirkan resesi terkait dengan kenaikan harga/inflasi, krisis pangan, pemutusan hubungan kerja (PHK), kesulitan mencari kerja, dan potensi meningkatnya kriminalitas.
"Faktor kekhawatiran tersebut cukup umum dikaitkan dengan resesi ekonomi. Pasalnya, pada kasus resesi umum terjadi siklus stagflasi di mana tidak ada pertumbuhan ekonomi namun tetap terjadi inflasi," kata Continuum dalam laporannya.
"Kondisi ini akan merambat ke berbagai aspek lainnya, salah satunya pasar kerja, dan memaksa pengusaha untuk melakukan PHK demi efisiensi biaya," lanjutnya.
(Baca: Ini Hal yang Dicemaskan Penduduk Indonesia jika Terjadi Resesi)