Menurut data Bank Indonesia (BI), total utang luar negeri pemerintah dan bank sentral mencapai US$195,2 miliar pada Oktober 2023.
Angka itu lebih rendah 1,3% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom), tapi meningkat 3,9% dibanding setahun lalu (year-on-year/yoy).
Jika dirinci per kategori, pada Oktober 2023 utang luar negeri pemerintah mencapai US$185,1 miliar. Nilainya turun 1,7% secara bulanan (mom), tapi meningkat 3% secara tahunan (yoy).
Kemudian utang luar negeri bank sentral pada Oktober 2023 mencapai US$10,1 miliar, naik 6,9% secara bulanan (mom), serta meningkat 21,9% secara tahunan (yoy).
Kendati utang Indonesia cenderung terus bertambah, rasionya terhadap produk domestik bruto (PDB) masih relatif rendah.
International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan, pada 2023 rasio utang pemerintah Indonesia secara umum hanya 39% dari total PDB. Angka ini tergolong kecil di skala Asia, bahkan global.
Bandingkan dengan Jepang, misalnya. IMF memproyeksikan rasio utang pemerintah Jepang tahun ini mencapai 255% dari total PDB.
Kemudian rasio utang pemerintah Amerika Serikat terhadap PDB-nya diprediksi mencapai 123%, Prancis 110%, Inggris 104%, China 83%, dan India 81%.
(Baca: Indonesia Masuk 20 Negara dengan Ekonomi Terbesar Global 2023)