Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Tanah Laut, pada 2023 tercatat Rp20,17 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,78% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp19,02 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,95%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 360,97 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp55.870 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 188.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertambangan dan penggalian menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertambangan dan penggalian. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp6,67 jutajuta. PDRB ini tumbuh 3,73%.
Di urutan kedua adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 2,06% menjadi Rp3,1 jutajuta kemudian urutan ketiga diikuti oleh sektor industri pengolahan tumbuh 5,33% menjadi Rp2,14 jutajuta.
Terakhir, PDRB di Kabupaten Tanah Laut, untuk urutan lima besar adalah konstruksi dengan nilai Rp1,35 jutajuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 7,36% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp1,21 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Tanah Laut pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Tanah Laut ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi mencapai 28,01%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.