Menurut publikasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), data per 2023, nilai investasi PMA sektor jasa lainnya jika ditotal untuk 10 provinsi teratas besarnya mencapai US$1,08 miliar. Nilai dari jumlah 10 provinsi tersebut, proporsinya mencapai 98,89% dari total seluruh provinsi.
DKI Jakarta mencatatkan nilai investasi PMA sektor jasa lainnya tertinggi dengan US$578,57 juta. Di provinsi ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat perkembangan data tahunan di wilayah ini turun 31,77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
(Baca: Nilai Investasi PMA Sektor Industri Kimia dan Farmasi Naik US$45,92 Juta (2023))
Setelahnya Jawa Barat di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai investasi PMA sektor jasa lainnya di provinsi ini tumbuh -43,13%. Jumlah nilai investasi PMA sektor jasa lainnya di provinsi ini dilaporkan US$271,06 juta. Sedangkan untuk statistik tahunan jumlah nilai investasi PMA sektor jasa lainnya terlihat turun 43,13% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak US$476,61 juta.
Berikutnya, nilai investasi PMA sektor jasa lainnya di Sumatera Utara naik 2.505,29% menjadi US$84,6 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai investasi PMA sektor jasa lainnya di Bali naik 9,19% menjadi US$64,66 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dan Banten dengan nilai investasi PMA sektor jasa lainnya US$30,64 juta (turun 56,8%)
(Baca: Update 2023: Nilai Investasi PMD Sektor Industri Lainnya di Jawa Barat)
Berikut ini sepuluh provinsi dengan nilai investasi PMA sektor jasa lainnya tertinggi pada 2023:
- DKI Jakarta US$578,57 juta
- Jawa Barat US$271,06 juta
- Sumatera Utara US$84,6 juta
- Bali US$64,66 juta
- Banten US$30,64 juta
- Kep. Riau US$25,45 juta
- Jawa Timur US$12,71 juta
- Jambi US$5525.1 ribu
- Jawa Tengah US$4058.8 ribu
- Kalimantan Timur US$3504.8 ribu