Berdasarkan data Reporters Wothout Borders (RSF), terdapat 165 pekerja media yang hilang selama periode 2000-2023. Korban tersebut termasuk dari dugaan penghilangan paksa oleh negara maupun non-negara.
RSF mencatat, Suriah jadi negara yang paling banyak kehilangan pekerja media dalam dua dekade terakhir, yakni mencapai 33 orang. Rinciannya, sebanyak 22 pekerja media di Suriah hilang antara 2011 dan 2013, sementara lima orang dinyatakan menghilang pada 2019 lalu.
Meksiko menyusul di urutan kedua sebagai negara dengan jumlahh pekerja media yang hilang terbanyak di dunia. Dari 27 orang yang tercatat hilang, 25 di antaranya diketahui berstatus masih dalam proses.
Menurut RSF, Meksiko telah menjadi tempat paling mematikan bagi jurnalis di dunia. Hingga September 2023, terdapat empat pekerja media yang terbunuh di negara tersebut.
Ketiga, ada Pakistan dengan jumlah pekerja media yang hilang sebanyak 18 orang. Disusul oleh Yaman dan Republik Demokratik Kongo masing-masing tercatat sebanyak 11 orang dan 9 orang.
Lebih lengkapnya, berikut 10 negara dengan jumlah pekerja media hilang terbanyak di dunia yang dihimpun dari RSF, dalam periode 2000 hingga 4 September 2023:
- Suriah: 33 orang
- Meksiko: 27 orang
- Pakistan: 18 orang
- Yaman: 11 orang
- Republik Demokratik Kongo: 9 orang
- Ukraina: 6 orang
- Vietnam: 4 orang
- Tiongkok: 4 orang
- Mesir: 4 orang
- Rusia: 3 orang
(Baca juga: Terjalnya Jalan Jurnalis Perempuan, Ini Bentuk Diskriminasi yang Kerap Diterima)