Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Senin (25/11/2024) pukul 07.28 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 14 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 112 detik.
(Baca: Kualitas Udara Jawa Timur Rabu Pagi (20/11) Terburuk di Indonesia)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 25 November 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 90 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 63-157 detik.
Kemudian, 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-7 mm dan lama gempa 40-43 detik serta 18 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-9 milimeter dan lama gempa 24-83 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.397 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.200 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1.843 kali.
(Baca: Kualitas Udara DKI Jakarta Sabtu Pagi (16/11) Terburuk di Indonesia)