World Intellectual Property Organization (WIPO) merilis laporan bertajuk Global Innovation Index (GII) 2023. Riset ini menilai tingkat inovasi di sejumlah negara di dunia, termasuk negara-negara yang tergabung Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
Berdasarkan 132 negara yang dinilai, terdapat 9 negara di ASEAN yang masuk dalam pemeringkatan tahun ini.
Singapura menempati posisi pertama sebagai negara paling inovatif di ASEAN pada 2023. Negeri Singa ini memperoleh skor 61,5 poin dari skala 100 poin. Sementara secara global, Singapura menduduki peringkat ke-5.
"(Singapura) memimpin dalam hal stabilitas operasional untuk bisnis, efektivitas pemerintah, akses TIK, kinerja logistik, modal ventura yang diterima, manufaktur berteknologi tinggi, dan komitmen GitHub," tulis tim riset WIPO dalam laporannya.
Kemudian Malaysia berada di peringkat kedua dengan perolehan skor 40,9 poin. Ini menjadikannya sebagai negara paling inovatif ke-36 di dunia.
Ketiga, ada Thailand yang meraih 37,1 poin. Posisinya diikuti oleh Vietnam dengan perolehan skor 36 poin dan Filipina 32,2 poin.
Sementara Indonesia, menduduki peringkat keenam di zona ASEAN sekaligus ke-61 secara global dengan skor 30,3 poin.
"Indonesia bergabung dengan Tiongkok, Turki, India, Republik Islam Iran, dan Vietnam sebagai 'pendaki' inovasi paling mengesankan dalam dekade terakhir," kata tim riset.
Adapun pemeringkatan GII ini dinilai berdasarkan dua sub-indeks, yaitu sub-indeks input inovasi dan output inovasi. Lalu dari kedua sub-indeks besar itu, diturunkan lagi menjadi 5 pilar input dan 2 pilar output, sehingga dapat terbentuk 80 indikator penilaian.
Selain itu, terdapat beberapa kriteria yang dinilai seperti institusi, sumber daya manusia, infrastruktur, kecanggihan pasar dan bisnis, output teknologi dan pengetahuan, serta output kreatif.
(Baca juga: 10 Negara Paling Inovatif di Dunia 2023, Swiss Bertahan 13 Tahun)