Kondisi toleransi di perkotaan Indonesia secara umum membaik pada 2023. Hal ini tercermin dari laporan Indeks Kota Toleran (IKT) yang dirilis Setara Institute.
Menurut laporan tersebut, skor rata-rata IKT nasional pada 2023 mencapai 5,06 poin, meningkat dari tahun sebelumnya.
"Angka 5,06 untuk rata-rata nasional dari skala 1-7 menunjukkan bahwa toleransi di Indonesia cukup baik dan menunjukkan status improving berkelanjutan," kata Setara Institute dalam laporannya.
Setara Institute menyusun IKT dari hasil studi terkait kinerja pemerintah dan masyarakat dalam mengelola keberagaman, toleransi, dan inklusi sosial. Studi dilakukan di 94 dari 98 kota Indonesia (5 kota administrasi di DKI Jakarta digabung menjadi satu).
Pengukuran IKT mengombinasikan paradigma hak konstitusional warga, hak asasi manusia (HAM) sesuai standar hukum HAM internasional, serta tata kelola pemerintahan yang inklusif.
Hasil studi ini dirumuskan menjadi indeks dengan skala skor 1-7 yang menggambarkan rentang gradatif kualitas rendah ke tinggi. Nilai 1 untuk kualitas rendah dan 7 untuk kualitas tinggi.
Berikut daftar 10 kota dengan toleransi tertinggi berdasarkan skor IKT pada 2023:
- Singkawang: 6,500
- Bekasi: 6,460
- Salatiga: 6,450
- Manado: 6,400
- Semarang: 6,230
- Magelang 6,220
- Kediri: 6,073
- Sukabumi: 5,997
- Kupang: 5,953
- Surakarta: 5,800
Kemudian ini daftar 10 kota dengan toleransi terendah berdasarkan skor IKT pada 2023:
- Depok: 4,010
- Cilegon: 4,193
- Banda Aceh: 4,260
- Padang: 4,297
- Lhokseumawe: 4,377
- Mataram: 4,387
- Pekanbaru: 4,420
- Palembang: 4,433
- Bandar Lampung: 4,450
- Sabang:4,457
(Baca: Rawan Kena Diskriminasi, Ini Kelompok Sosial yang Tak Disukai Masyarakat Indonesia)