Ledakan yang terjadi pada Selasa (4/8) pekan lalu di pelabuhan Beirut, Lebanon menjadi sorotan dunia. Kecelakaan itu merenggut lebih dari 150 nyawa, melukai sekitar 6.000 orang, dan 300.000 orang kehilangan tempat tinggalnya.
Kebakaran di gudang penyimpanan amonium nitrat ditengarai menjadi penyebab dentuman di Beirut. Unsur kimia tersebut merupakan pupuk atau bahan peledak yang telah tersimpan selama enam tahun.
Menurut penelitian yang dilakukan University of Sheffield, kekuatan ledakan Beirut mencapai 1.500 ton trinitrotoluena (TNT). Ledakan non-nuklir itu disebut menjadi salah satu yang terkuat sepanjang sejarah. Ledakan Beirut sama dengan 1/10 kekuatan dari bom atom yang menghancurkan Hiroshima, Jepang pada Perang Dunia II silam, seperti dikutip dari Statista.