Pembangkitan listrik Indonesia mencapai 73.736 megawatt (MW) atau 73,74 gigawatt (GW) hingga November 2021. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) masih menjadi kontributor pembangkitan terbesar dengan 36,98 GW atau 50% dari total pembangkitan listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkontribusi 12,41 GW atau 17% dari total pembangkitan. Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Gas atau Mesin Gas (PLTG/MG) menghasilkan 8,54 GW (11%).
Selanjutnya, Pembangkit Listrik Tenaga Air, Minihidro, atau Mikrohidro (PLTA/M/MH) menghasilkan 6,41 GW (9%) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menghasilkan 4,99 GW (7%).
Terakhir, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hanya menghasilkan 0,15 GW dan pembangkit listrik energi baru terbarukan lainnya menghasilkan 2,07 GW (3%).
Konsumsi listrik per kapita di Indonesia tercatat sebesar 1.123 kilowatt per jam (kWh). Sebanyak 87,66% konsumsi listrik didapat dari PLN sementara 12,34% sisanya dari non PLN.
(Baca: Penggunaan Sumber Penerangan Listrik Rumah Tangga Papua Terendah Nasional pada 2021)